Ketika dunia dilanda pandemi covid19,

 sebagian orang berpandangan bahwa virus ini merupakan kutukan Tuhan,

hukuman Tuhan kepada manusia karena dosa-dosa yang telah dilakukannya.

Aku sama sekali tidak setuju dengan pandangan ini.

Tuhan itu mahakasih,

tidak mungkin Sang Mahakasih memberi kutukan atau hukuman.

Jika Tuhan senang memberi kutukan atau hukuman,

pasti sebagian orang yang baik padaNya,

selalu diberi sinar matahari pasti sebagian orang yang baik padaNya,

selalu diberi udara yang cukup pasti sebagian orang yang baik padaNya,

 selalu diberi peredaran darah yang lancar dalam tubuhnya.

Tetapi ternyata semua manusia diberi sinar matahari,

udara, peredaran darah yang lancar,

yang baik padaNya maupun yang berdosa padaNya.

Sekali lagi, aku tidak setuju dengan pandangan covid19 merupakan kutukan dari Tuhan.

 

Meski demikian, kita dapat belajar tentang dosa dari covid19 ini.

Covid19 tidak terlihat oleh mata manusia, bahkan yang membawa virus itu pun tidak tahu.

Demikian pula dosa.

Covid19 merusak hidup manusia, bahkan mematikan manusia.

Demikian pula dosa.

Covid19 bukan hanya merusak manusia secara pribadi, namun juga merugikan kehidupan keluarga dan banyak orang.

Demikian pula dosa.

Covid19 penularannya sangat cepat dan mudah.

Demikian pula dosa.

Covid19 mempengaruhi sistim ekonomik masyarakat sehingga banyak orang kecil kehilangan nafkahnya.

Demikian pula dosa.

 

Kita berjuang untuk memutus rantai penyebaran covid19 dengan berbagai cara.

Kita berjuang dengan berbagai cara melindungi diri dari covid19.

Kita berjuang begitu keras agar dapat sembuh dari virus covid19.

Mengapa kita tidak berjuang memutus rantai penyebaran dosa?

Mengapa kita tidak berjuang untuk melindungi diri dari dosa?

Mengapa kita tidak berjuang untuk sembuh dari dosa?

 

Tuhan Yang Mahakasih,

bukalah hati kami agar kami dapat belajar lebih beriman dari situasi pandemi ini.

Sadarkanlah kami setiap waktu bahwa dosa adalah pandemi yang jauh lebih tua dari covid19.

Bantulah kami untuk tidak menjadi pembawa dan penyebar dosa.

Bantulah kami untuk melindungi diri dari dosa.

Bantulah kami untuk sembuh dari dosa.

Sehingga kami tidak masuk dalam kematian kekal.

 

 

A. Kurdo Irianto