Para Romo, Suster, Bruder, Frater, Katekis, dan seluruh Umat Allah di Keuskupan Surabaya yang terkasih,
1. Sambil terus mengucap syukur karena Keuskupan kita telah memulai proses “membuka kembali” gereja-gereja, dan berkat kerjasama para Pastor Paroki, DPP, dan Tim Tugas di paroki-paroki semua proses itu dapat berjalan dengan baik, Saya terus mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Oleh karena itu, saya menghimbau para Romo dan umat di Keuskupan Surabaya agar tetap mematuhi protokol Kesehatan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan sesama.
2. Sebentar lagi kita merayakan Hari Raya Natal. Memang, pada masa-masa tanpa pandemi perayaan Hari Raya Natal ini biasa kita rayakan secara meriah. Namun, di masa pandemi/ new normal ini hendaknya kita rayakan secara sederhana, karena kemeriahan sejati perayaan itu tidak terletak pada lagu-lagu yang dinyanyikan atau dekorasi-dekorasi lahiriah tetapi justru bagaimana sikap batin kita dalam menyambut Kelahiran Yesus Kristus, Sabda Allah yang menjadi manusia bagi keselamatan kita.
3. Dalam Ketentuan Pastoral VI Keuskupan Surabaya, tertanggal 14 Juni 2020, saya telah menghimbau agar semua paroki membuka kembali gereja dan merayakan ekaristi secara offline/tatap muka secara bertahap. Hingga saat ini, hampir semua paroki sudah merayakan ekaristi secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang cukup. Di samping itu, demi pelayanan kepada umat yang berusia lanjut dan sakit, ada paroki-paroki yang mengusahakan pelayanan rohani bagi mereka dengan penayangan live streaming misa kudus.
4. Melalui pertimbangan-pertimbangan, antara lain : pertemuan para Uskup Regio Jawa secara virtual tanggal 7 November 2020, dan pertemuan Kuria tanggal 11 November 2020, maka saya memutuskan bahwa Perayaan Hari Raya Natal 2020, bisa dilakukan secara offline/tatap muka dengan tetap menjaga protokol Kesehatan. Jika ada kesulitan bagaimana menghimpun umat supaya tidak terjadi kerumunan, para romo bisa menambah jumlah jadwal pelaksaan misa, atau bisa juga memanfaatkan lahan yang pantas, terbuka, dengan sirkulasi udara segar untuk perayaan Ekaristi di luar ruangan (dengan tetap mempertimbangkan kemungkinan terjadinya hujan). Untuk melayani umat yang masih merasa takut datang ke gereja secara langsung, para romo dapat menayangkan live streaming salah satu perayaan ekaristi yang dirasa cocok bagi kebutuhan umat. Pelaksanaan secara teknis tentang hal ini diserahkan kepada paroki masing-masing.
5. Tentang bagaimana perayaan Hari Raya Natal seharusnya dilaksanakan, para Romo bisa melihat kembali lampiran Ketentuan Pastoral Keuskupan Surabaya (VI), yang berjudulKetentuan Umum Peribadatan dan Pelayanan Sakramen Keuskupan Surabaya dalam masa pandemi hal 12, tertanggal 14 Juni 2020.
6. Pengakuan dosa bagi umat beriman hendaknya tetap diadakan dan sedapat mungkin dilaksanakan di ruang yang cukup luas dan memiliki sirkulasi udara bebas. Jadwal penerimaan pengakuan dosa diserahkan pada paroki disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tiap paroki.
7. Demikian surat ketentuan ini saya buat untuk dilaksanakan. Marilah kita senantiasa memohon berkat Tuhan, agar perayaan Hari Raya Natal 2020 bisa berjalan dengan baik dan lancar, serta membawa suka cita bagi kita.

 


Surabaya, 11 November 2020


Berkat Tuhan,

 

Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono
Uskup Surabaya