logo

LKD

 

Sekilas Yayasan Lembaga Karya Dharma

Menyegarkan Komitmen , MEnyatukan Langkah

Yayasan Lembaga Karya Dharma (YLKD) merupakan salah satu organ karya sosial dan amal Gereja Katolik Keuskupan Surabaya, untuk mencapai "Bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera lahir-batin berdasarkan cinta kasih kepada sesama". Yayasan milik Keuskupan Surabaya yang bergerak dalam bidang pelayanan sosial kemasyarakatan dan kesehatan ini didirikan oleh Mgr. JAMKlooster, CM pada tanggal 1 September 1963 dengan akte notaris Anwar Mahajudin, SH Nomor 79, tanggal 24 Januari 1964, yang diperbarui dengan akte notaris Elly Nangoi, SH Nomor 16, tanggal 19 Maret 1993, yang kemudian diperbarui lagi dengan akte notaris Elly Nangoi, SH, Nomor 10, tanggal 14 Juni 1996.

 

1963-1980

YLKD dibentuk sebagai perpanjangan tangan LPPS-MAWI (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi - Majelis Agung Wali Gereja Indonesia) dalam Keuskupan Surabaya untuk menyalurkan bantuan dari USAID (United States of America Agency for International Development). Pada tahun 1961 - 1963 terjadi bencana alam kekeringan dan hama tikus di Jawa Timur. Fr Callixtus van Hees, BHK diangkat sebagai direktur pertamanya pada tahun 1963 dan menjabat hingga 14 September 1982. Sejak tahun 1964 LKD menangani karya-karya sosial lainnya, yang dimulai dengan memberikan bantuan untuk bencana kelaparan di daerah Probolinggo. Tahun 1965 LKD menyalurkan bantuan obat-obatan, makanan, pakaian, untuk usaha kesehatan sekolah dan poliklinik, baik pemerintah maupun swasta. Tahun 1966 mendirikan BKIA/Poliklinik "Alma Karya" di daerah kumuh Surabaya Selatan, dan awal tahun 1968 mendirikan BKIA St. Anna di daerah kumuh Surabaya Utara. Tahun 1967 LKD mendirikan poliklinik umum, paru-paru, gigi, jantung, bernama Don Bosko khusus untuk melayani orang tidak mampu. Pada tahun ini juga LKD mengusahakan bantuan untuk korban letusan Gunung Kelud. Tahun 1968 memberikan bantuan pada korban bencana banjir di Lamongan, serta memberi bantuan pembangunan gedung gereja di Desa Widodaren Geneng, Ngawi.

Tahun 1970 LKD bersama Delsos Keuskupan Surabaya mendirikan 10 buah rumah sosial untuk keluarga tidak mampu di Jalan Pakis Tirtosari VI Surabaya. Panti pendidikan tani muda bernama Taman Tani Wisma Karya Pacet Mojokerto didirikan tahun 1971. Bekerja sama dengan Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial Stella Maris, LKD ikut membuka pusat-pusat kegiatan sosial di Babad-Lamongan, Lumajang, dan Kepanjen Malang. LKD juga ikut mendirikan Panitia Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Surabaya. Tahun 1973 mendirikan Kursus Sosial Ekonomi keluarga "Taman Kartini", sebuah panti pendidikan untuk para gadis desa di Pacet Mojokerto. LKD ikut mendirikan SMPK di Desa Mojorejo, Wates, Blitar. Tahun 1974 mendirikan Pusat Kegiatan Kesejahteraan Keluarga dan Anak (PK3 A) "Widya Dharma".

Tahun 1975 LKD menyalurkan bantuan bahan makanan dan melaksanakan program padat karya di berbagai kota seperti di Kabupaten Ponorogo, Pacitan, Magetan, Madiun, Blitar, Nganjuk, Lamongan, Tuban, Cepu, Bojonegoro, Blora, dan Kediri. Juga pada tahun 1975 ini LKD mendirikan pusat sosial Panti Dharma Bhakti untuk program beasiswa bagi 1.500 anak dari, keluarga miskin. Pusat sosial ini dinamai "Karya Kasih Putra" di wilayah Surabaya Utara dan Selatan. Tahun 1976 melaksanakan program gizi dengan membantu bahan makanan tambahan untuk 75.000 balita, ibu hamil, ibu menyusui di 120 desa di daerah Banyuwangi, Lumajang, Malang, Blitar, Surabaya, Lamongan, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Kediri. Tahun 1977 memotivasi be’rdirinya Usaha Bersama (UB) Widya Dharma. Tahun 1978 mensponsori berdirinya lembaga keluarga berencana alamiah untuk keluarga katolik Keuskupan Surabaya. Proyek air minum dilaksanakan di enam desa kering di daerah Slahung Ponorogo dan Tegalombo Pacitan pada tahun 1979. Tahun 1980 melaksanakan program pemugaran rumah di daerah Pakis, Putat Jaya, Banyuurip.

Kantor Pusat YLKD sempat berpindah selama tiga kali sebelum menempati yang sekarang, meskipun semua tetap di dalam kota Surabaya. Tiga tahun (1963 - 1966) bertempat di Biara Frateran BHK, Jl. Niaga No 11. Di Biara Frateran BHK, Jl. KepanjenNo 14, lima tahun (1967 - 1982). Dan selama sekitar sepuluh tahun (1972 -1982) menempati Biara Frateran BHK di Jl. VeteranNo 11.

 

1982-Kini

Setelah Kantor Pusat di Jalan Tunggorono 4 berdiri pada tahun 1982, didirikan pula koperasi untuk kesejahteraan karyawan dan pekeija sosial LKD. Tahun 1983 LKD mengikutkan karyawannya dalam program jaminan hari tua dari Yadapen (Yayasan Dana Pensiun) Semarang. Unit Sosial "Dharma Putra Swadaya" didirikan di Jl Sidodopo Wetan pada tahun 1985. Karena terjadi mismanajemen keuangan, pada tahun 1988 hubungan keija sama dengan lembaga donor CRS (Catholic Relief Service) putus. Dan pada tahun 1992 bantuan CCF (Christian Children's Fund) untuk menyalurkan dana bantuan pendidikan dihentikan, diganti dengan bantuan dari dalam negri. Tahun 2000 LKD mendirikan subpoli di Moroseneng. Tahun 2003 LKD bekeija sama dengan PHC RSK St. Vincentius a Paulo Surabaya memberikan pendampingan kepada para pemulung di daerah Barata Jaya Surabaya.

Dalam perjalanannya selama 44 tahun ini -dihitung berdasar pendirian formal dengan akte notaris Anwar Mahajudin, SH Nomor 79 tanggal 24 Januari 1964- Yayasan Lembaga Karya Dharma telah mengalami jatuh bangun dan pasang surut. Tiga Uskup Waligereja dan seorang Administrator Keuskupan mempunyai peran dan andil penting bagi kelangsungan hidup Yayasan ini. Mgr JAM Klooster, CM melancarkan aliran dana dari luar negri. Di saat krisis, sesudah putusnya hubungan dengan CRS, Mgr AJ Dibjokaijono memberikan peneguhan dalam berbagai bentuk dan cara. Mgr Johanes Hadiwikarta menambah semangat dan perhatian agar yayasan ini tetap ada dan berkembang sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kecil di kota Surabaya. Dan Administrator Keuskupan Rm. J. Haryanto, CM senantiasa mendukung pengelolaannya.

Yayasan Lembaga Karya Dharma (YLKD) yang di masa awal dibentuk untuk menyalurkan bantuan dari luar negeri untuk masyarakat korban, saat ini berusaha membangun kemandiriannya dengan menghimpun dana dari para donatur lokal.

YLKD yang terus berbenah diri di segala bidang, kini menyatukan visi, misi, dan aksinya dalam kebijakan pastoral Bapak Uskup yang baru, Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono. Spirit dan karya pelayanan YLKD mengikuti moto "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yoh 10:10). YLKD akan terus diperjuangkan agar makin berkembang sehingga turut membuahkan kelimpahan, utamanya bagi masyarakat kecil.

 

Visi dan Misi

Sejak Sinode Keuskupan Surabaya 1996, Yayasan Lembaga Karya Dharma terdorong untuk terus memperbaiki diri dengan visi dan misi yang berorientasi pada Yesus Kristus sendiri.

Visi: Mewujudkan Cinta Kasih Allah bagi masyarakat tanpa memandang suku, ras, agama dan golongan, dengan melibatkan semua orang agar mereka mampu mencintai, dan rela berkorban untuk sesamanya.      *

Misi: Mendukung dan mendorong usaha-usaha dari berbagai elemen masyarakat untuk mewujudkan kasih Allah melalui dan oleh unit-unit kegiatan bersama umat, ditujukan kepada masyarakat, terutama mereka yang tersingkir.

 

Program Strategis

  1.  Bidang Karya Sosial:

    • Membantu memberdayakan masyarakat terutama yang menderita kekurangan secara ekonomi dalam hidupnya hingga menjadi mandiri. Secara garis besar YLKD juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk berperan serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata secara nyata, dengan upaya perbaikan pendapatan, pelayanan sosial kepada fakir miskin, anak terlantar, dan golongan masyarakat yang kurang beruntung lainnya dalam upaya mewujudkan keadilan sosial, sehingga kesejahteraan rakyat dapat dirasakan makin adil dan makin merata di seluruh golongan, dan kelompok masyarakat.

  2. Bidang Kesehatan:

    1. Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan melakukan kegiatan preventif, kuratif, rehabilitatif, dan promotif. Program pengembangan kesehatan yang merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat guna mewujudkan masyarakat yang sehat jiwa-raga serta lingkungan hidup yang bersih.

    2. Memberikan motivasi dan penyadaran kepada masyarakat betapa pentingnya hidup sehat dan bersih serta berorientasi kepada kepedulian lingkungan, sehingga tumbuh dan berkembang sebagai sikap dan budaya.

    3. Seiring mengadakan dan meningkatkan prasarana dan sarana kesehatan, YLKD ikut secara khusus memberi perhatian terutama pada remaja dan generasi muda umumnya terhadap bahaya narkoba, penyakit HIV/AIDS, dan penyalahgunaan obat.

  3. Bidang Pendidikan:

    1. Membantu mencerdaskan masyarakat melalui pendidikan non formal, latihan keterampilan, dan pemberian bea siswa. Program pengembangan pendidikan pertama-tama bertujuan untuk mendukung pencerdasan kehidupan bangsa yang bermutu dan merata.

    2. Membantu meningkatkan kualitas manusia dan menumbuhkan kesadaran dan sikap budaya yang bermoral dan takut kepada Allah.

    3. Membantu mendidik manusia agar menjadi mandiri, maju, rasional, beretika, dan menghargai semua jenis dan golongan masyarakat.

 

Pengembangan Koperasi:

Mengarahkan koperasi agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri menjadi badan usaha, dan mampu berperan sejajar dengan pelaku ekonomi lainnya, dan agar kegiatan koperasi menjadi gerakan dan kesadaran masyarakat.

Mengarahkan koperasi agar tetap berwatak sosial, berdasarkan asas kekeluargaan, sebagai sarana meningkatkan kebersamaan dan membangun kerukunan serta dialog.

 

Karya-karya:

  1. Kesehatan
    1. Balai Pengobatan (BP)/BKIA" Alma Karya"
    2. Balai Pengobatan (BP) "DonBosko"
    3. Balai Pengobatan (BP)/BKI A “St. Anna"
  2. Pelayanan Sosial
    1. Karya Kasih Putra
    2. Pusat Kegiatan Kesejahteraan Keluarga dan Anak (PK3 A)" Widya Dharma"
    3. Dharma Putra Swadaya
    4. Unit Sosial Moroseneng
  3. Rumah Pembinaan "LKD Conference Centre"
  4. Rumah Pembinaan  "Wisma Taman Kartini"