logo

Komisi Kerasulan Awam

Alamat         Jl. Majapahit No. 38B, Surabaya 60265
Telepon PABX  031 - 5616042; 5679865; 5624141; 5665061  Ext.23
Email  [email protected]

PENDAHULUAN

Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) adalah organ kerja Hirarki Gereja yang keberadaannya dibutuhkan untuk membantu awam menghayati dan melaksanakan tugas kerasulannya.”

Tugas Komisi Kerawam adalah memberikan animasi, motivasi dan mendorong partisipasi kaum awam dalam kehidupan sosial-politik dan sosial kemasyarakatan, sehingga lahirlah tokoh-tokoh awam yang bermutu, beriman, setia dan militan, dalam menggarami dan menerangi masyarakat. Kerasulan awam sangat dibutuhkan untuk membedah; menggarami dan menerangi dimensi kehidupan sosial-politik dan sosial masyarakat. Wilayah-wilayah dimana kerasulan hirarki tidak dapat memasukinya, kecuali mengandalkan kerasulan awam. Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium 33, menegaskan bahwa “Kerasulan awam adalah peran serta awam dalam perutusan penyelamatan Gereja. Dengan baptis dan penguatan semua awam ditugaskan oleh Tuhan sendiri untuk kerasulan itu. Kaum awam secara khusus dipanggil untuk menghadirkan dan mengaktifkan gereja di daerah-daerah dan keadaan- keadaan, tempat Gereja tidak dapat menggarami dunia selain berkat jasa mereka." Kaum awam juga dipanggil dengan aneka cara untuk berusaha supaya rencana keselamatan ilahi semakin mencapai semua orang.

Adapun keterlibatan kaum awam dalam kerasulan semakin mendesak karena:

  1. Semakin bertambahnya penduduk, sementara pelayan iman tidak bertambah bahkan cenderung berkurang tajam. Kalaupun bertambah, namun tidak sebanding dengan bertambahnya penduduk;
  2. Perkembangan yang terus menerus dan cepat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi dengan cepat dan kuat pola hidup manusia membawa sejumlah persoalan tersendiri, menyebabkan pekerjaan penginjilan semakin berat, dan memerlukan semakin banyak orang untuk menanggungnya;
  3. Hubungan yang semakin dekat dan erat antar umat manusia, membuat orang semakin mudah saling mempengaruhi, dan dapat mempunyai dampak pada iman. Hal ini menuntut ketahanan iman yang kokoh, dalam hal ini orang perlu dibantu. Kaum awam yang hidup dalam hubungan yang demikian itu lebih tepat membantu sesamanya;
  4. Bidang kehidupan yang hanya bisa dimasuki oleh orang awam semakin lama semakin luas, suatu hal yang memerlukan semakin banyak rasul awam;
  5. Timbulnya pelbagai macam persoalan baru dalam pelbagai bidang kehidupan memerlukan perhatian yang lebih besar, dan keahlian tersendiri, suatu hal yang lebih dapat dijawab oleh orang awam;

 

SEJARAH KERASULAN AWAM

Yang disebut “Kerasulan Awam” sudah muncul di dalam Gereja sejak zaman Yesus Kristus, lahir di Yerusalem, namun rumusan tertulis tentang “Kerasulan Awam” belum ada. St. Maria merupakan “Rasul Awam” pertama, yang mengatakan “YA” atas “PANGGILAN” Allah.

Secara de facto, berdasarkan dokumen yang tertulis di dalam Kitab Perjanjian Baru, peranan awam sangat signifikan dalam mengembangkan Kerajaan Allah sampai ke daratan Asia, walaupun dalam hal ini belum ada rumusan tertulis tentang “Kerasulan Awam”. Bahkan pengembangan Kerajaan Allah hampir mencakup seluruh dunia, berkat pertisipasi kaum awam.

Baru di dalam Sidang Konsili Vatikan II, para pemimpin Gereja memikirkan dan merumuskan tentang “Kerasulan Awam”, lalu diputuskan dalam suatu Dekrit Konsili, yang diberi judul: “APOSTOLICAM ACTUOSITATEM” atau “Dekrit Tentang Kerasulan Awam”.

Pengertian tentang “Kerasulan Awam” ini tidak hanya dirumuskan secara khusus dalam Apostolicam Actuositatem saja, namun di beberapa Keputusan Konsili Vatikan II juga dibicarakan, antara lain :

  1. Di dalam LUMEN GENTIUM : Dalam bab IV diuraikan dengan gamblang tentang fungsi dan peranan “AWAM” di dalam Gereja, yang berkaitan erat dengan Kerasulan Awam.
  2. Di dalam AD GENTES : Pengembangan Kerajaan Allah memerlukan peran serta para kaum Awam, lebih ditegaskan di dalam pasal 21.
  3. Di dalam GAUDIUM ET SPES : Diawali dengan kata-kata: “Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan manusia dewasa ini, terutama yang miskin dan terlantar, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid- murid Kristus pula.” Yang di-maksud dengan ‘murid-murid Kristus’ yakni orang-orang Katolik yang telah dibaptis, yang akan diuraikan secara jelas dalam BAGIAN I dari Gaudium et Spes.

 

VISI

  1. Semua orang beriman Katolik, yang telah dibaptis, telah dipanggil Allah untuk berperan-serta di dalam “tritugas” Kristus sebagai imam, nabi dan raja.
  2. Gereja belum benar-benar berakar, belum sepenuhnya hidup, belum pula menjadi tanda Kristus yang sempurna di antara manusia, apabila, bersama dengan hirarki belum ada dan belum giat kaum awam yang sejati. Karena Injil tidak dapat diresapkan secara mendalam ke dalam budi, kehidupan dan karya sesuatu bangsa tanpa kehadiran awam yang aktif. Sebab itu, sejak Gereja didirikan harus diperhatikan sangat pembentukan kaum awam kristen yang dewasa. (AG. No. 21)

MISI

  1. Mewartakan karya keselamatan di mana pun kaum awam berada, dalam keluarga, dalam lingkungan kerja, dalam masyarakat, dengan perbuatan nyata sehari-hari.
  2. Berperan aktif dalam menata “dunia baru” dengan terang Injil.
  3. Sebagai motivator bagi sesama yang berkehendak baik, sesuai dengan ajaran Kristus.

 

RENCANA PROGRAM KERJA 2008

  1. Sosialisasi Komisi Kerawam ke paroki-paroki melalui surat dan himbauan pengangkatan Seksi Kerawam Paroki.
  2. Menyusun database para aktivis Katolik.
  3. Sosialisasi Komisi Kerawam dan penyerapan aspirasi pada pertemuan rutin romo-romo Regio I.
  4. Kunjungan ke regio II, III, IV untuk sosialisasi dan kaderisasi.
  5. Memfasilitasi eksistensi Pemuda Katolik dan PMKRI untuk kaderisasi di bidang Sosial Politik
  6. Januari-Juni program pencerahan ke paroki-paroki mengenai persiapan pilkada Juni 2008 dan pemilu 2009.
  7. Komisi Kerawam berfungsi sebagai jembatan antara Gereja dan ormas- ormas
  8. Menyusun materi dan metode kaderisasi yang lebih bisa diterima kaum muda jaman sekarang.
  9. Bekerjasama dengan Komisi Kepemudaan mengadakan Pelatihan bagi OMK untuk kaderisasi dengan melibatkan 2 wakil OMK dari setiap paroki di Keuskupan Surabaya.
  10. Mengadakan pelatihan untuk kalangan profesional untuk kaderisasi dengan melibatkan 2 orang wakil dari setiap paroki di Keuskupan Surabaya.
  11. Penjajakan ke kelompok-kelompok kategorial kaum muda.

 

PELAKSANAAN PROGRAM CATUR WULAN I

  1. Sosialisasi Komisi Kerawam ke paroki-paroki melalui surat dan himbauan pengangkatan Seksi Kerawam Paroki. Pada pertengahan Desember 2007 Komisi Kerawam mengirim surat ke paroki-paroki seluruh Keuskupan Surabaya dengan lampiran Buku Panduan untuk mensosialisasikan keberadaan Komisi Kerawam.
  2. Menyusun database para aktivis Katolik. Saat ini dirasakan adanya jenjang komunikasi dan koordinasi antara Gereja, dalam hal ini Keuskupan Surabaya, dengan para aktivis Katolik di wilayah Keuskupan ini. Hal ini menjadi hambatan ketika pada suatu saat muncul kebutuhan-kebutuhan untuk melakukan kerjasama dan koordinasi dalam beberapa hal. Mempertimbangkan hal tersebut di atas, Komisi Kerawam masa bakti 2007-2010 menganggap pendataan aktivis merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memulai kegiatannya.
  3. Memfasilitasi eksistensi Pemuda Katolik dan PMKRI untuk kaderisasi di bidang Sosial Politik. Anggota pengurus Komisi Kerawam yang pernah aktif dalam Pemuda Katolik telah melakukan sejumlah program dalam rangka menghidupkan kembali kegiatan Pemuda Katolik, berikut program-program tersebut:
    1. Agustus 2007 - Menjadi panitia bersama dengan KNPI dan OKP-OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda) di Jawa Timur mengadakan acara gerak jalan Mojokerto-Surabaya, dengan tujuan untuk mempererat hubungan antar OKP seluruh Jawa Timur.
    2. November 2007 - Revitalisasi Pengurus Pemuda Katolik Jawa Timur.
    3. November 2007 - Nota Keprihatinan Myanmar - Long March dari Katedral
    4. ke vihara Jl. HR. Mohammad bersama Partai Damai Sejahtera membacakan pernyataan sikap menolak kekerasan di Myanmar, dilanjutkan long march dari Jl. Dukuh Kupang menuju DPRD tingkat I untuk menyampaikan pernyataan sikap tersebut ke pemerintah pusat.
    5. November-Desember 2007 - dalam rangka memperkenalkan Pemuda Katolik melakukan pemasangan spanduk ucapan selamat hari Natal 2007 dan Tahun baru 2008 di Keuskupan Surabaya dan Malang.
    6. Januari 2008 - dalam rangka memperingati Olimpiade Beijing - China, mengadakan long march api olimpiade bekerja sama dengan OKP-OKP dan LSM seluruh Jawa Timur, dengan pesan moral menentang pelanggaran HAM di China.
    7. Januari 2008 - membuat press release berisi pernyataan sikap umat Katolik menyangkut gambar perjamuan suci di sampul majalah Tempo.
  4. Januari - Juni program pencerahan ke paroki-paroki mengenai persiapan pilkada Juni 2008 dan pemilu 2009.

 

SUSUNAN PENGURUS KOMISI 2017-2020

 

Ketua Komisi RD. Yohanes Agus Sulistyo
Koordinator Tim Komisi Vincentius Bagus Prakoso
Sekretaris Dominikus Priyo Wibowo
Staf Komisi Silvester Woru
Bag. Pembinaan Brigjen Pol. (Purn.) Drs. RB. Sadarum, SH, M.H
  Romeo Fernando G.
  Ign. Agus Budiono
Bag. Kaderisasi Retno Dewi Pulung Sari
  M.F. Domin Dhamayanti
  Agatha Eka Puspita Retnosari
Bag. Jejaring Chandra Maria de Rosari Oratmangun
  Cicilia Rita Juliana Martin
  Vinsensius Awey
Bag. Edukasi dan Sosialisasi ASG Ign. Basis Susilo
  A. Untung Subagyo
  F.J. Siswanto