Gereja adalah tempat komunitas kristiani berkumpul untuk mendengarkan sabda Allah, merayakan ekaristi dan memanjatkan doa-doa permohonan serta pujian kepada Allah. Gereja memiliki tempat sentral dalam kehidupan umat beriman dan menjadi kebutuhan untuk melaksanakan perayaan iman.

Gedung gereja pada hakikatnya adalah bangunan yang memang ditujukan sebagai wadah perayaan iman bagi umat Katolik, yang bersifat kudus untuk menunjang suasana doa serta mengantar umat kepada misteri-misteri kudus yang dirayakan. Karena itu, perencanaan dan proses pembangunan suatu gedung gereja Katolik harus menampilkan hakikat keberadaaannya tersebut.

Pada Bulan Liturgi Nasional tahun ini, Komisi Liturgi KWI memilih tema Arsitektur Gereja menjadi bahan pendalaman umat beriman saat mengadakan rosario bersama di rumahrumah keluarga Katolik. Tema ini menjadi penting, karena kita semua belum memahami dengan sungguh makna dan nilai gedung Gereja.

Bahan bulan Liturgi Nasional ini disusun oleh pasangan Arsitek, Ar. Antonius Slamet Nugroho, IAI dan Ar. Maria Fransisca Dinar Ari Wijayanti, IAI. Mas Nuggi dan Mbak Dinar adalah Arsitek yang memiliki perhatian yang sungguh besar pada nilai-nilai dan keutamaan yang harus ada di dalam sebuah Gedung gereja. Mereka memperdalam keilmuannya dengan mengambil Extension Course tentang Arsitektur

Gereja pada Insitutsi Liturgi Kepausan, San’t Anselmo, Roma. Kini, mereka hendak mengajak kita untuk lebih memahami persoalan seputar, “gedung gereja” secara lebih mendalam.

Kita ucapkan terima kasih kepada Mas Nuggi dan Mbak Dinar yang telah menyiapkan bahan Bulan Liturgi Nasional ini dengan sangat baik. Semoga bahan BLN 2023 ini memberi kita pemahaman yang utuh tentang Arsitektur Gereja

 

 

Jakarta, 30 Maret 2023

Komisi Liturgi KWI