Wilayah Klepu berada di arah Timur dari Paroki St. Maria Ponorogo. Jarak wilayah Klepu dari Paroki St. Maria Ponorogo adalah + 35 km. Secara teritorial-administratif, Klepu merupakan bagian dari kecamatan Sooko. Lokasi Klepu ada di wilayah kaki gunung Wilis dengan luas sekitar 781.867 ha terdiri dari persawahan 107-140 ha, tanah kering 211-215 ha dan hutan 385.000 ha. Sisanya berupa jalan dan sungai. Dengan demikian, tampak bahwa mata pencaharian warga Klepu yang paling utama adalah dari pertanian dan hutan.
Wilayah Klepu beriklim tropis dengan musim hujan dan kemarau. Pada musim kemarau, Klepu bagian Selatan paling lama mengalami kesulitan air, sehingga tanah menjadi kering dan tak bisa ditanami. Sedangkan yang mudah mendapatkan air dari aliran sungai Keang, sehingga selalu bisa ditanami ialah Klepu bagian Utara. Meskipun demikian, Klepu dianggap relatif mudah mendapatkan air. Sampai sekarang, penduduk banyak memperoleh air melalui sumur dari sumber alami, mata air (belik) atau mata air dari hutan yang dialirkan melalui pipa ke rumah penduduk untuk kebutuhan setiap hari.
Jalan menuju wilayah Klepu umumnya sudah beraspal. Beberapa bagian yang melintasi hutan sebelum Klepu serta jalan yang melintasi Bedoho menuju Gua Maria Fatima Sendang Waluya Jatiningsih, bahkan beraspal hotmix. Namun, kondisi jalan bisa dikatakan rusak, terutama setelah memasuki Bedoho dan sekitarnya. Sementara itu, jalan desa sebagian besar berupa jalan bebatuan (makadam) yang dikerjakan masyarakat. Pada tahun 2004, dibangun jalan rintisan yang dibuka lewat program TNI Masuk Desa melalui Belik Gedhe. Namun jalan itu belum dikerjakan secara sempurna. Jalan masih berupa tanah yang sebagian saja sudah dikeraskan. Meski demikian, jalan yang melintas di Klepu masih dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Lalu, untuk penerangan, sebagian rumah penduduk telah mendapatkan penerangan dari program PLN.